Sahabat, rabithah adalah sebuah do'a yang terdapat pada akhir runtunan panjang al-ma'tsurat qubra maupun shugra, mungkin di antara sahabat telah menjadikannya sebagai rutinitas antum. Namun pernahkah sahabat memaknainya? atau minimal membaca artinya?
"Yaa Allah, sesungguhnya Engkau maha mengetahui bahwa hati-hati ini telah berkumpul untuk mencurahkan mahabbah hanya kepada-Mu, bertemu dalam keta'atan pada-Mu, bersatu dalam rangka menyeru (di jalan)-Mu, dan berjanji setia untuk membela syari'at-Mu, maka kuatkanlah ikatannya...Yaa allah, abadikanlah kasih sayangnya, tujukilah jalan-jalannya, dan penuhilah dengan cahaya-Mu yang tidak akan pernah padam. lapangkanlah dadanya dengan limpahan aman dan keindahan tawakkal pada-Mu, hidupkanlah dengan ma'rifat-Mu, dan matikanlah dalam keadaan syahid di jalan-Mu. Sesungguhnya Engkau sebaik-baik pelindung dan pembela. Amin. Dan Sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada Muhammad SAW, kepada keluarganya, dan kepada sahabat-sahabatnya...."
hmmm,,, sahabat, sangat rugi bila kita tak mengetahui artinya saat kita membaca do'a ini. Karena melalui Rabithah ini kita bisa menyelesaikan perselisihan dengan saudara kita, bisa melembutkan hati-hati kita, dan bisa mempererat ukhuwah di antara kita. Bukankah Rasul mulia pernah bersabda: "Belum dikatakan beriman seseorang sebelum ia mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri,,,".
sahabat,,, Manalah mungkin kita bisa mencintai saudara kita seiman bila hati kita tidaklah terpaut dengannya (mereka). Keterikatan hati ini bisa kita peroleh melalui do'a rabithah, bayangkan wajah saudara kita tadi. Saia berani mengatakan di sini pastilah karena telah mencoba dan membuktikan dahsyatnya do'a rabithah (sebenarnya yang namanya do'a apapun bentuknya mah dahsyat asal sungguh-sungguh berharap pada-Nya, tapi lebih dahsyat lagi bila do'a tersebut ada petunjuknya).
Pernah sekali waktu saia merindukan seorang akhi yang sudah lama tak berkomunikasi (karena jarak, kesibukan, dan pastinya nomor HP yang berganti), saia ingat akan sebuah pesan ustadz, kalo Rabithah itu pengikat hati, lalu saia baca dengan membayangkan wajah akhi tersebut dengan penuh pengharapan. Setelah itu saia berserah diri pada Allah,,,
Luar biasa, tak berapa lama (kalo gak salah gak sampai hitungan jam), ada sebuah telpon masuk, dan, wow...ternyata dari akhi yang saia rindukan. Dan luar biasa lagi, kejadian yang sama telah beberapa kali saia alami.
Apa cuma itu yang pernah saia alami? Gak! banyak lagi yang lainnya, mungkin pada kesempatan ini saia ingin cerita sebuah pengalaman lagi waktu itu saia sedang kesal dengan sikap salah seorang akhi, sikapnya begitu arogan dan seperti memahami semua hal (hmm, sikap ini juga masih sering muncul pada diri saia,,, hihihiii,,,). Kesal, itulah yang ada di hati saia. Lalu saia coba untuk sedikit tenang dan sholat, setelah sholat, saia baca do'a rabithah, dan membayangkan wajahnya. Subhanallah, semua pesan yang tadinya membuat saia kesal, semua perkataan yang membuat saia dongkol, dan semua sikap yang buat saia eneg berubah. Apa tulisannya berubah?atau perkataan yang telah terucap? atau sikap yang tela terbuat?
TIDAK !!
Yang berubah adalah cara saia menilainya, akhirnya semua tadi terasa indah, semua terlihat sebagai tanda cinta dan perhatian akhi terhadap saia,,, luar biasa, ba'da itu, saia komunikasi lagi dengannya, bisssss,,,,, rasanya sangat nyaman, ia minta maaf,,, dan komunikasi itupun menjadi sangat indah,,,
Sahabat,,, setelah semua yang saia sampaikan tadi, tidaklah ada maknanya bila sahabat tak melakukannya, apa lagi tak membacanya dengan lapang dada.
Saia sadari dalam penulisan terdapat banyak kelemahan dan kekurangan, oleh karena itu saia harapkan bimbingan dan kritikan yang membangun dari sahabat...
jazaakumullahu khairan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar